Selasa, 26 November 2013

DISKRIMINASI

    Menurut saya diskriminasi merupakan perilaku membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, bisa dalam suku, agama, ras, dll. Tentu hal ini bukan suatu hal baik karena dapat menimbulkan perpecahan, permusuhan, perselisihan dll. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus bisa bersatu bersama menyelesaikan apapun itu. Karna ada pepatah 'bersatu kita teguh bercerai kita kawin lagi' eh maksudnya bercerai kita runtuh hahaha.
    Karena saya seorang yang pecinta bola (bukan berarti gak suka cewek, karena cewek suka bete kalau cowoknya lebih milih bola hahaha) saya dapat melihat contoh-contoh diskriminasi pada dunia sepakbola. Sebagai contohnya yaitu faktor Rasisme, hal ini sangat diharamkan didunia sepakbola. Bahkan pemain sepakbola akan diberi sanksi oleh FIFA apabila ketahuan melakukan rasis. Yang paling sering terjadi adalah pemain bekulit putih berselisih dengan pemain berkulit hitam, karena panasnya persaingan di dalam lapangan terkadang menyangkut urusan pribadi juga. Hal ini yang tidak boleh terjadi antar umat manusia :)
say no to RACISM say no to DISCRIMINATION
                 

Kamis, 07 November 2013

Manusia & Cinta Kasih

    Cinta pada dasarnya perasaan yang dimiliki setiap manusia. Perasaan yang tak bisa lepas dari diri manusia. Namun apakah sebenarnya cinta itu? tentu banyak pendapat bila pertanyaan seperti ini. Setiap pendapat orang bisa berbeda-beda tergantung dari orang yang pernah merasakan. Ada yang bilang jatuh cinta itu indah, ada pula yang bilang jatuh cinta itu musibah, karena bawasanya jatuh itu sakit. Ya itu mungkin kata orang yang pernah patah hati, pasti lain jawaban bila bertanya ke orang yang sedang jatuh cinta. Cintailah seseorang cukup sepenuh hati saja, jangan sepenuh jiwa. Karna jika nanti patah hati hanya sakit hati saja tidak sakit jiwa. cintailah yang tulus hanya kepada Allah SWT. Karena dialah yang memberi semua nikmat ini.

     Apakah semua orang bisa merasakan cinta? Ya! tapi jangan cuma berharap kita bisa dicintai, karena semua perasaan dari kita juga yang memulai. mulailah mencintai dari hal-hal yang kecil, mencintai keluargamu mencintai lingkungan sekitarmu dan mencintai seseorang yang menjadi penyemangat hidupmu. karena dengan mulai mencinta niscaya kita juga akan dicinta :)

    Banyak sekali kita dapat temukan kata-kata cinta di sekitar kita. mulai dari lagu, puisi, pantun, prosa, pepatah dan lain-lain. seperti ada pepatah 'kalau cinta sudah melekat tai ayam terasa coklat' memang sedikit lebay tapi inilah cinta, yang membuat cinta terasa tak membosankan, kalau dipikir-pikir memangnya ada orang yang pernah mencicipi tai ayam? hahaha 'Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga' sebuah potongan lirik lagu yang menggambarkan tak lengkap nya hidup ini tanpa hadirnya perasaan cinta. Jadi mulai lah hidup ini dengan rasa cinta ;)  

 

Pantun Demokrasi

Pergi ke danau belajar silat
Melihat bangau meminum jamu
wahai engkau para wakil rakyat
ingatkah engkau akan janjimu?


Mencari getah didalam oli
Dibuat makan dipinggir kali
Jika pemerintah saja tak peduli
Siapa yang kan membawa negeri ini?


Membeli koran di pantai losari
Jangan dibaca dengan berisik
Ikutilah aturan berdemokrasi
Tuk membawa Indonesia lebih baik


Membeli tahu di pagi hari
Tak disangka tahunya basi
Pemilu sudah sebentar lagi
siapkah anda berpartisipasi?


Ke pekalongan membeli batik
Mengajak teman tuk bisa ikut
Jika ingin Indonesia lebih baik
Janganlah pernah menjadi golput

Senin, 30 September 2013

Masalah Sosial

MASALAH SOSIAL 

     Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
    Pengertian masalah kesejahterahan sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan masalah sosial.Ernest Burgess, mengemukakan teori tentang massalah sosial dalam perkembangan sosiologi dapat dikelompokan menjadi lima :
1. Masalah sosial sebagai patologi organik individual.
2. Masalah sosial sebagai patologi sosial.
3. Masalah sosial sebagai disorganisasi personal dan sosial.
4. Masalah sosial sebagai koonflik-konflik nilai.
5. Masalah sosial sebagai proses.

     Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi       :  Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya         : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis        : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis     : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

1. Faktor Ekonomi
Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2. Faktor Budaya
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis

Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak  yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.
Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.
Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.

Dan beberapa cara mengatasi permasalahan sosial antara lain:
  • Memberikan penyuluhan/sosialisasi tentang keimanan atau moral-moral kehidupan
  • Memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.
  • Orangtua yang senantiasa memberi pengarahan akan hal baik kepada  anak-anaknya 
  • Memberikan beasiswa pendidikan bagi siswa yang kurang mampu
  •  Mengadakan bantuan-bantuan sosial secara rutin, dll. 

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/11/masalah-sosial-523482.html